Pada sosialisasi tersebut dijelaskam mengenai ketentuan-ketentuan pendaftaran SNMPTN 2012, karena selama ini banyak pendaftar SNMPTN Jalur Undangan yang tidak memenuhi ketentuan, misalnya untuk pas foto resmi. "Jika foto yang digunakan tidak sesuai peserta bisa rugi, bahkan terancam dicoret saat ujian," ungkap Dr. Ir. Mindriany Syafila, Direktur Pendidikan ITB.
Hal-hal teknis lain yang perlu diperhatikan adalah persyaratan-persyaratan kesehatan. "Perlu diperhatikan jurusan-jurusan mana saja yang mensyaratkan bebas buta warna. Karena ketika sudah mendaftar dan diterima ternyata diketahui buta warna, maka akan dicoret. Begitu juga dengan kondisi kesehatan lainnya karena berkaitan dengan kegiatan akademik dan kegiatan lainnya di kampus," tegas Mindriany.
Salah satu pengunjung, Intan Nuni Wahyuni mengatakan, "Acara ini sangat bagus untuk menyosialisasikan sistem SNMPTN 2012. Banyak pihak sekolah yang masih belum paham sehingga acara ini akan sangat bermanfaat." Intan yang juga alumni Indonesia Mengajar ini juga berharap agar ITB sebagai penyelenggara dapat terjun langsung ke lapangan untuk menyosialisasikan sistem dan teknis SNMPTN.
Mengenai jalur informasi, ITB sebagai panitia pelaksana SNMPTN 2012 menyediakan berbagai layanan seperti call center di 0804145450, twitter @2012snmptn, grup facebook http://facebook.com/groups/snmptn atau di help desk online http://halo.snmptn.ac.id
Penerimaan Mahasiswa ITB
Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan Kemitraan Alumni ITB Prof. DR. Hasanuddin Zainal Abidin pada sambutannya mengungkapkan bahwa untuk masuk ITB tidak perlu khawatir dengan biaya karena biaya tidak termasuk komponen seleksi dan juga banyak beasiswa dan subsidi yang diberikan.
ITB sendiri pada 2012 ini menerima 100 persen mahasiswanya melalui SNMPTN. Komposisinya, 60 persen lewat Jalur SNMPTN Undangan sedangkan 40 persen sisanya melalui SNMPTN tertulis. "Ada pengecualian untuk penerimaan di FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain), komposisinya 20 persen untuk SNMPTN Undangan sedangkan 80 persen sisanya untuk SNMPTN Tertulis. Hal ini terkait tes minat dan bakat," jelas Mindriany.
Beberapa pembaruan terjadi pada penerimaan mahasiswa ITB. Ada dua program studi tambahan untuk Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) yaitu program studi Rekayasa Pertanian dan Rekayasa Kehutanan. Selain itu pembaruan juga terdapat pada ditiadakannya program kemitraan yang pada 2011 masih diberlakukan.
Walaupun program kemitraan sudah tidak diberlakukan, pendaftar SNMPTN Undangan pada beberapa program studi seperti Astronomi (FMIPA), Oseanografi (FITB), Meteorologi (FITB), Rekayasa Pertanian (SITH) dan Rekayasa Kehutanan (SITH) akan dipertimbangkan untuk diterima langsung bila memenuhi kualifikasi yang disyaratkan ITB.